Senin, Januari 09, 2012

Bukan Untuk-ku

Mukjizat setelah shalat ….selalu membawa cerita unik. Ketika hati benar-benar telah mengaguminya dengan luar biasa, selalu ada kisah lain setelah itu. Ketika rasa membuncah hingga begitu menyesakkan, selalu ada ruang lapang yang tak pernah kusangka akan ada. 

*di antara bintang* mencoba TIDAK  lagi mendengar suaramu dari lagu itu.  Video amatiran itu sukses membuatku melayang dan sukses pula membuatku terhempas oleh ribuan massa. Dan ternyata bukan untuk-ku. Skali lagi bukan untukku….. (memperjelasnya lagi, lagu itu bukan untuk-ku)
Mencoba menelusuri tiap lorong hati dan senyumanmu. Mencoba mengagumi tiap kata dan tingkahmu, ternyata  senyum itu bukan untuk-ku. *Menyakitkan sekali* semoga itu adalah sesuatu yang wajar, aku hanya belum bisa menyusun kepingan hati yang sudah menjadi puzzle-puzzle kecil. Radiasi gamma-mu membuat tiap inti  sel kekagumanku terhempas keluar orbitannya. Kehilangan arah dan mengendap membentuk sel tanpa energi sedikit pun. 
Jogja-ku ….. kenapa bisa merangkai kisah sedih ini? Mengenalnya tanpa syarat, mengaguminya tanpa bisa kucegah dan mengakhirinya  seperti bom hirosima

1 komentar:

  1. bintang itu banyak..... kau tak mampu melihanya mana yag paling benderang. sebenarnya semua bintang itu sama jika kau hanya melihatnya dengan mata. Coba tanya logika, hati, pikiran dan ilmu yang kau miliki. bintang yang tak bisa dibandingkan dengan bintang apapun, yah Matahari....
    ^0^

    BalasHapus